Gubernur Ali Mazi mengutarakan keinginannya tentang pentingnya menelusuri cerita-cerita yang bernilai historis. Pentingnya penelusuran kisah masa lalu untuk membuktikan secara ilmiah tentang sejarah Sulawesi Tenggara oleh orang-orang yang kompoten dan menjadi rujukan.
KENDARIEKSPRES.COM – GUBERNUR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menerima kunjungan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Ali Mohctar Ngabalin dan Susanto Zuhdi. Hadir pula Pj. Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Asrun Lio dan Pj. Buton Tengah Muhammad Yusup di kediamannya, Jakarta, Jumat 29 Juli 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Ali Mohctar Ngabalin Ngabalin dan Susanto Zuhdi membahas tentang berbagai serpihan kisah masa lalu Sulawesi Tenggara. Beberapa cerita tersebut dari tokoh-tokoh baik di masa lalu hingga para tokoh di perantauan. “Mereka mengisahkan banyak hal yang belum ada dalam catatan sejarah. Ini penting untuk dibuktikan dulu,” kata Gubernur Ali Mazi.
Di pertemuan itu, Gubernur Ali Mazi mengutarakan keinginannya tentang pentingnya menelusuri cerita-cerita yang bernilai historis. Pentingnya penelusuran kisah masa lalu untuk membuktikan secara ilmiah tentang sejarah Sulawesi Tenggara oleh orang-orang yang kompoten dan menjadi rujukan.
“Sehingga kita dalam berdialog berdiplomasi tidak pake katanya. Tapi bisa kita merujuk pada Prof. Susanto bahwa kajian ilmiahnya seperti ini. Bagimana tula-tula ini, cerita-cerita ini menjadi tulisan yang ilmiah. Yang masuk akal,” ungkap Gubernur Ali Mazi.
Selanjutnya, Gubernur Ali Mazi berharap agar Ali Mohctar Ngabalin, Susanto Zuhdi dan Pj. Sekretaris Daerah Sultra Asrun Lio, dapat berkolaborasi untuk melakukan penelusuran ilmiah. Membuktikan cerita-cerita tersebut menjadi catatan sejarah sebagai bagian penting untuk memajukan daerah yang dicontohkan negara-negara besar.
Hal-hal sensitif pada pertemuan ini tidak dibuka kepada publik sampai waktu yang telah ditentukan.
“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama untuk membuat sejarah anak bangsa dan saya lihat kelemahan-kelemahan di provinsi ini sudah tidak peduli dengan sejarah. Mereka sibuk dengan kehidupan. Saya berpikir bahwa ini harus ada catatan sejarah. Kita mencontoh negara-negara besar itu lengkap sejarahnya. Dokumen-dokumen Kesultanan Buton ada di sana (Nederland),” kata Gubernur Ali Mazi. [SGJ10]