KENDARIEKSPRES.COM – Forum UKM- IKM Sultra kembali menyalurkan bantuan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Kendari kepada 10 warga di Sulawesi Tenggara, berupa 10 paket alat pencetak batako dan paving block. Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di Kantor Sekretariat UKM – IKM Sultra. Rabu 25 Agustus 2022.
Bantuan yang diserahkan terdiri dari 1 alat cetak batako, 1 alat cetak paving blok, 1 skop alat campuran, 1 cangkul alat campuran, 1 sendok semen campuran, 1 spanduk nama usaha dan uang tunai sebesar Rp500 ribu untuk pembelian semen.
Ketua Forum UKM-IKM Sultra Dr. H. Abdul Hakim SE,MS., mengatakan dalam upaya menciptakan wirausaha muda berbagai hal terus dilakukan oleh Forum UKM- IKM Sultra. Salasatunya melakukan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk wirausaha baru paving block dan batako. Kemudian membantu menyediakan peralatan usaha sehingga mampu berkembang menjadi wirausaha.
“Bantuan alat cetak yang diberikan ini hanya kepada calon wirausaha yang telah mengikuti serangkaian pelatihan di BLK yang diinisiasi oleh Forum UKM IKM Sultra. Olehnya itu Forum UKM-IKM Sultra terus berkomitmen melakukan dan sinergi dari seluruh perangkat stakeholder dengan memuat berbagai program yang produktif, terarah dan berkelanjutan,” ujar Hakim.
Kata dia, Siapa pun bisa menjadi wirausaha muda. Namun, semua itu tidak akan terwujud bila seseorang tak memiliki semangat, kerja keras, ide yang hebat, dan kemauan untuk terus belajar.
“Seorang pengusaha itu tidak langsung besar, semuanya mulai dari yang kecil dulu. Nanti hasil produksinya akan dibantu juga untuk dipasarkan,” katanya.
Hakim berharap bisa bermitra dengan Dinas Koperasi UKM atau dinas-dinas lain untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha muda di Sultra. Sehingga mampu mengurangi kesenjangan sosial dan mengurangi pengangguran di Sultra.
“Semoga kita bisa bermitra dengan dengan Dinas Koperasi UKM atau dinas-dinas lain sehingga diharapkan bisa mengurangi kesenjangan social dan mengurangi pengangguran,” tukasnya.
Perwakilan dari PLN UPDK Kendari, Rudi mengungkapkan pemanfaatan hasil pembakaran batu bara berupa Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) PLTU NII Tanasa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, bahwa FABA bukan lagi sebagai limbah B3 tetapi masuk pada limbah non-B3 terdaftar.
FABA tersebut digunakan sebagai perekat atau semen dalam komposisi pembuatan batako atau paving blok.
“Hal ini menjadi kewajiban PLN agar limbah tersebut tidak menimbulkan masalah karena ini bukan lagi masuk pada kategori limbah dan dapat dimanfaatkan, Saya harap ini bisa menjadi inovasi baru yang dapat dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Rudi.
Lanjut dia, Campuran FABA untuk pembuatan batako dan paving blok tersebut mampu dihasilkan PLTU NII Tanasa dari hasil pembakaran batu bara dalam sehari sebanyak 15 hingga 20 ton. Dengan jumlah itu, maka akan sangat membantu para pelaku usaha mikro dan menengah untuk memajukan perindustrian di Sultra.
“Kami sangat bersyukur jika FABA dapat dimanfaatkan dan berguna bagi para pelaku usaha,” ucap Rudi.
Menurutnya, FABA dijadikan sebagai bahan bangunan sangat ramah lingkungan dan tidak berbahaya, selain itu, sangat relatif lebih aman ketika sudah tercampur dengan material bahan bangunan lainnya.
Sementara itu. Jufri warga kecamatan Laiya yang juga salasatu pener bantuan alat ini mengatakan, dari satu sak semen dapat menghasilkan 40 batako dan per hari dapat menghasilkan 200 batako, untuk produksi bata melalui mesin ini dihasilkan dalam waktu setengah jam. Melalui bantuan ini diharapkan akan membawa kehidupan baru yang lebih baik khususnya bagi dia dan keluarganya.
“Alhamdulillah bantuan ini sangat bermanfaat, Karena sebelumnya kami bekerja secara berkelompok, dan dengan adanya bantuan ini saya sudah bisa mandiri menjalankan usaha ini. Semoga membawa perubahan bagi saya dengan keluarga saya,” katanya. (red)