Surat Yusuf Ayat 4 : Tulisan Arab, Latin, Arti, serta Tafsir Mimpi

Surat Yusuf Ayat 4 berisi tentang mimpi Nabi Yusuf melihat gugusan bintang, matahari dan bulan yang bersujud kepadanya. (Foto: Freepik)
138

KENDARIEKSPRES.COM – Surat Yusuf ayat 4 menceritakan tentang salah satu mukjizat Nabi Yusuf alaihisalam (AS) yakni mampu menafsirkan mimpi. Nabi Yusuf merupakan putra Nabi Ya’qub yang nasabnya tersambung ke Nabi Ibrahim hingga Nabi Adam AS. Nabi Yusuf lahir di Syam dari rahim Rahil, istri kedua Nabi Yakub AS.

Kecerdasan Nabi Yusuf as dalam membuka tabir mimpi sudah terlihat sejak masih kecil. Kisah itu dibadaikan dalam Al Quran. Berikut bunyi Surat Yusuf Ayat 4, tulisan Arab, latin, Arti dan Tafsir tentang Tabir Mimpi:

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

Latin: Idz Qaala Yuusufa liabiihi yaaa abati inniii Ra aiytu ahada ‘asyara kaukaban wa syamsya wal qamara Ra aytahum lii saajidiin.

Artinya: Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS. Yusuf: 4)

Tafsir Surat Yusuf Ayat 4 :

Ibnu Abbas mengatakan bahwa mimpi para nabi adalah wahyu. Ulama tafsir telah membahas tentang makna mimpi ini, bahwa ungkapan sebelas bintang dimaksudkan adalah saudara-saudara Nabi Yusuf yang jumlah keseluruhannya ada sebelas orang; jumlah anak Nabi Yaqub ada dua belas orang termasuk Nabi Yusuf.

Namun, Nabi Yaqub meminta putra kesayangannya, Yusuf as menyimpan mimpi tersebut karena khawatir membuat iri 11 saudaranya.

Takwil mimpi Nabi Yusuf ini baru terealisasi sesudah selang empat puluh tahun kemudian, pendapat lain mengatakan sesudah delapan puluh tahun. Yang demikian itu terjadi ketika Nabi Yusuf mempersilakan kedua orang tuanya untuk menduduki kursi singgasananya, sedangkan semua saudaranya berada di hadapannya.

Takwil mimpi Nabi Yusuf as itu benar-benar terbukti ketika Yusuf as diangkat oleh Raja Mesir bernama Ar Rayyan ibnul Walid, sebagai perdana menteri di negeri Mesir.

Yusuf as menggantikan kedudukan orang yang pernah membelinya dahulu, yaitu suami perempuan yang pernah menggodanya hingga menjermuskan Yusuf ke penjara. 

Allah SWT berfirman:

{هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآبٍ}

Artinya: Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungjawaban. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik. (Shad: 39-40)

Raja Mesir itu kemudian masuk Islam setelah mendengarkan takwil mimpi yang dipaparkan Nabi Yusuf as.

(INews)

Komentar Pembaca