Dinkes, Peningkatan Kasus DBD di Kota Kendari Meningkat, 1 Orang Meninggal

169

KENDARIEKSPRES.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat ada peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 170 kasus kini menjadi 184 kasus.

Kepala Bidang P2P Dinkes Kendari Ellfi mengungkapkan, 184 kasus itu akumulasi Januari hingga Agustus 2022. Terbaru, ada satu kasus meninggal hingga total ada lima orang meninggal akibat DBD di Kendari.

Dia mengatakan, satu kasus meninggal dunia baru terjadi pada Agustus lalu.

“Satu warga itu yakni seorang laki-laki umurnya sekitar 40 tahun asal Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kemaraya dan meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara,” ujar Ellfi di ruang kerjanya, Rabu (7/9/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa gejala yang dapat dilihat ketika mengalami DBD, di antaranya pada awalnya demam, lalu menurun kemudian mengalami kenaikan demam. Inilah gejala awal ketika mengalami DBD.

“Jadi untuk mengantisipasi hal itu, ketika warga mengalami gejala-gejala segeralah ke pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan pertama,” ucapnya.

Untuk mencegah terjadinya penyebaran kasus DBD tersebut, dia mengatakan, bakal melakukan fogging pada daerah yang mengalami kasus DBD. Akan tetapi, dia menegaskan, fogging bukan cara ampuh untuk mengatasi penyebaran kasus DBD.

“Fogging itu bukan cara yang utama, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Untuk saat ini cara yang paling ampuh itu dengan 3M plus yakni mengubur, menguras dan menutup, kemudian memakai lotion, kelambu, dan lain sebagainya,” tutupnya. (detik)

Komentar Pembaca