Anton Timbang Raih Penghargaan Tokoh Inovatif Akselerasi Investasi dan Pembangunan Ekonomi Daerah

146

KENDARIEKSPRES.COM –  Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Anton Timbang mendapatkan penghargaan tokoh inovatif yang menghadirkan akselerasi investasi dan pembangunan ekonomi daerah.

Pengahargaan ini diserahkan oleh Gubernur Sultra Ali Mazi dalam acara Sultra Award 2022 Harian Kendari Pos di Ballroom Phinisi Claro Hotel Kendari, Selasa (4/10/2022).

Penghargaan ini diberikan karena Anton Timbang dinilai telah berkontribusi mendorong Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara paska Covid 19.

Ketua KADIN Sultra, Anton Timbang mengatakan, dunia usaha harus menyusun strategi baru menyikapi melemahnya daya beli masyarakat. Investasi baru harus melakukan re-adjusdmen terhadap eskalasi harga yang terjadi. Kadin Sultra telah melakukan konsolidasi kerja sama dengan sektor perbankan, perhotelan, pelayaran, asuransi, balai latihan kerja, kesehatan, industri pertambangan, perguruan tinggi, media cetak dan sektor usaha lainnya.

“Kami ingin membangun kesepahaman dan sinergi bersama untuk membangun ekonomi Sultra. Beberapa UMKM, sudah kami fasilitasi untuk bekerja sama dengan beberapa industri pertambangan,” ungkap Anton Timbang.

Anton Timbang menambahkan, misi dagang juga telah dilakukan melalui forum bisnis dengan Pemda DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur bersama Kadin Provinsinya. Anton Timbang menyampaikan, hingga saat ini, nilai transaksi telah mencapai Rp 200 miliar dari produk pertanian dan perikanan hingga arang kelapa.

“Secara rutin, dalam 2 tahun terakhir, Kadin memberi ruang dalam kegiatan pasar murah Ramadan. Termasuk saat iven Musyawarah Nasional (Munas) Kadin ke-8 di Kendari,” jelas Korwil Sulawesi Satgas Percepatan Investasi itu.

Saat kegiatan HUT Sultra di Baubau, lanjut Anton Timbang, Kadin juga memfasilitasi kegiatan UMKM. Hal tersebut atas permintaan pelaku UMKM yang ingin berpartisipasi, namun tidak mampu membayar sewa tempat yang disediakan panitia.

“Kadin memberikan semua fasilitas yang diperlukan secara gratis,” imbuhnya.

Ketua IMI Sultra itu menjelaskan, saat ini pemerintah juga telah membuat regulasi menyangkut penggunaan Aspal Buton untuk berbagai proyek pemerintah. Artinya, penggunaan Asbuton untuk mengganti aspal minyak maupun sebagai bahan campuran telah menjadi kebutuhan dan keharusan di seluruh di Indonesia. Kebutuhan aspal di Indonesia mencapai 1,2 juta pertahun untuk pembangunan jalan nasional, namun 45 – 50% masih di impor.

“Jika mengacu pada jumlah kebutuhan Aspal dalam negeri dan harga Asbuton, setidaknya pemerintah pusat mengalokasikan dana Rp 345 miliar/tahun. Jumlah tersebut akan lebih besar jika ditambahkan dengan kebutuhan Asbuton untuk jalan provinsi, kab/kota dan desa,” kata Anton Timbang.

Pada prinsipnya, pengusaha itu hanya membutuhkan kepastian dan kenyamanan dalam berinvestasi. Konsistensi dalam pelaksanaan regulasi yang ada menjadi sangat penting dalam menyusun rencana dan pengembangan investasi.

Untuk diketahui, 23 Agustus 2022 lalu, Gubernur Ali Mazi bersama OPD terkait, telah melakukan pertemuan dengan investor untuk melakukan langkah-langkah persiapan dan dukungan yang diperlukan. Termasuk peningkatan kapasitas SDM sektor pertambangan.

“Kami akan melakukan identifikasi kebutuhan tenaga kerja dan kualifikasi yang diperlukan. Bahan ini, akan menjadi masukan kepada pemerintah untuk menyesuaikan materi pendidikan. Kami juga berharap, peningkatan pendidikan vokasi yang menunjang penguasaan keahlian terapan tertentu,” kata Anton Timbang.

Lanjut Anton Timbang, Presiden Jokowi telah menunjuk Ketua Umum Kadin Indonesia dalam Tim Revitalisasi pendidikan vokasi. Semoga Pemda juga dapat melakukan hal yang sama. “Hal tersebut dapat menjadi bagian dalam menyikapi isu penggunaan tenaga kerja asing yang cukup besar,” tandasnya. (red/KP)

Komentar Pembaca