Media Vietnam Soroti Pernyataan Resmi FIFA soal Kerusuhan di Kanjuruhan Malang
KENDARIEKSPRES.COM – MEDIA Vietnam, Soha.vn, menyoroti pernyataan resmi presiden FIFA, Gianni Infantino, soal kerusuhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Soha mengamini pernyataan Gianni Infantino yang menyebut kejadian di Stadion Kanjuruhan merupakan hari-hari gelap dalam sepakbola.
“Dunia sepakbola terkejut dengan insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Gianni Infantino mengutip dari laman resmi FIFA.
“Tragedi menyedihkan ini menjadi hari-hari gelap bagi semua yang terlibat dalam sepakbola. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam untuk keluarga serta teman-teman para korban yang meninggal dunia,” tegas pria asal Italia itu.
Pernyataan Gianni Infantino di atas lah yang mendapat perhatian Soha. Media Vietnam asal ini menyebut kejadian di Malang merupakan salah satu kerusuhan terparah dalam sejarah persepakbolaan dunia.
“Presiden FIFA angkat bicara soal bencana sepakbola di Indonesia. Insiden ini dianggap sebagai bencana terbesar dalam sejarah sepakbola dunia, melampaui jumlah korban dalam insiden sebelumnya seperti di Belgia (39 meninggal dunia), Nepal (93 tewas), Guatemala (82 tewas) dan Hillsborough (96 tewas),” lanjut Soha.
Peristiwa yang menyebabkan sekira 125 orang meninggal dunia ini membuat PSSI dan tim terkait langsung bergerak. PSSI berupaya supaya tidak terkena sanksi dari FIFA.
PSSI khawatir selain terancam terkena banned dari FIFA, juga potensi pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sesuai jadwal, Piala Dunia U-20 2023 digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Namun, FIFA bisa sewaktu-waktu mencabut status di atas jika mereka mau. Akan tetapi, pertanyaan lain kemudian muncul, negara mana yang siap menggelar Piala Dunia U-20 2023 hanya dalam persiapan hitungan bulan?
Mungkin hanya negara-negara yang mempunyai infrastuktur mumpuni yang bisa menggantikan posisi Indonesia. Meski begitu, sekarang harapannya insiden berdarah seperti di Stadion Kanjuruhan takkan pernah terjadi lagi di persepakbolaan Indonesia. (Ram)
Sumber : Okezone