Jokowi Beri Sinyal Akhiri PPKM, Moeldoko: Covid Sudah tidak Mengancam

167

KENDARIEKSPRES.COM,  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan jika Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait penyebaran Covid-19 dipastikan akan berakhir pada akhir tahun 2022.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko turut berikan respons mengenai sinyal Jokowi yang akan PPKM berakhir tahun 2022.

Moeldoko menyampaikan jika penetapan berakhirnya PPKM berdasarkan pertimbangan. Ia menilai covid-19 sudah tak ada lagiyang mematikan bahkan jadi ancaman.

“Covid mematikan berapa orang, dari situ salah satu pertimbangannya. Oh, ternyata Covid sudah tidak lagi menjadi ancaman yang signifikan dalam konteks mortalitynya. Jadi semuanya akan dilihat secara menyeluruh,” kata Moeldoko pada Wartawan, Kamis, 22 Desember 2022.

Moeldoko meneruskan jika Jokowi telah meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk mengkaji soal penghentian PPKM.

Tapi Menkes minta waktu untuk lakukan evaluasi.

“Kemarin memang dalam sidang kabinet presiden menginginkan kepada Menkes untuk melihat secepatnya bisa itu mengubah kondisi, tetapi Pak Menkes masih meminta waktu,” ungkap Moeldoko.

“Kita lihat nanti akhir tahun seperti apa karena ada melalui istilahnya evaluasi apa begitu. Nanti kita lihat, mudah-mudahan ya awal-awal tahun depan ya bisa,” sambungnya.

Sebelumnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait penyebaran Covid-19 dipastikan akan berakhir pada akhir tahun 2022.

Jokowi menilai penyebaran Covid-19 sudah semakin kecil.

“Hari ini, kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita,” kata Presiden Jokowi pada Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, Rabu, 21 Desember 2022.

Presiden mengatakan hingga data terakhir, tren penurunan kasus harian Covid-19 terus terjadi. Jokowi mencontohkan bahwa hingga Selasa (20/12), kasus Covid-19 secara harian sebesar 1.200 kasus. 

Jumlah itu menunjukkan penurunan drastis dibanding puncak kasus saat varian Covid-19 Omicron yang mencapai 64 ribu kasus.

“Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya,” katanya.

Presiden mengatakan situasi sulit pandemi Covid-19 dapat dikelola dengan baik, sehingga menjadi terkendali. 

Hal itu karena pemerintah bersikap tenang dan melakukan kalkulasi dengan cermat untuk mengendalikan situasi sulit. (FIN)

Komentar Pembaca