Parah! Natalius Pigai Ungkap Percakapan Dengan Pengacara Wanita Emas: KPU Minta Uang dan Minta Paha katanya
KENDARIEKSPRES, – Eks Komisioner Komnas HAM (2012-2017) Natalius Pigai ungkap percakapan dengan pengacara Wanita Emas dibilang minta paha katanya.
Natalius Pigai melontarkan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter bernama @NataliusPigai2.
Eks Komisioner Komnas HAM (2012-2017) terpantau memang aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan sudut pandang pribadinya.
Kini Natalius Pigai melempar sebuah pernyataan terkait isu pelecehan yang diterima Hasnaeni ‘Wanita Emas’ selaku Ketum PRS oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari.
“Menurut pengacara wanita emas cerita ke saya bahwa KPU minta uang dan minta Paha katanya,” tulis Natalius Pigai.
“Jika terbukti benar maka rusaklah negara ini,” tambahnya, 23 Desember 2022.
Cuitan Natalius Pigai mendulang 55 komentar, 201 retweets, dan 565 likes dari netizen sampai berita ini tayang.
Sebelumnya kemunculan isu pelecehan seksual itu terkait dengan janji meloloskan verifikasi admministrasi partai politik (parpol).
Pelecehan seksual itu diduga sebagai bentuk komitmen Ketua KPU RI untuk meloloskan PRS dalam verifikasi administrasi.
Isu tak sedap terkait dugaan pelecehan seksual mencuat pada awal Desember 2022 lalu dan masih menjadi bola liar hingga saat ini.
Sebelumnya, Mischa Hasnaeni Moein juga mengakui bahwa terjadi tindak pelecehan seksual terhadap dirinya.
Tindak pelecehan seksual dimaksud seperti, mencium, meraba, dan melakukan tindakan melanggar norma agama.
Dugaan pelecehan seksual itu terjadi di Kantor KPU RI, di dalam mobil, dan di Kantor Partai Republik Satu.
Bahkan juga terjadi di Hotel Borobudur disertai nomor kamar dan saksi, jelang pengumuman verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024.
Pengakuan Hasnaeni diperkuat oleh sang kuasa hukum, yaitu Farhat Abbas yang angkat bicara kepada media terkait kliennya.
Farhat Abbas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asy’ari sebagaimana disampaikan kliennya, Hasnaeni.
Menurut Farhat Abbas, pelecehan seksual terhadap kliennya itu dilakukan berkali-kali di beberapa tempat.
“Kami sudah menyampaikan somasi kepada Hasyim, namun hingga kini belum direspons,” kata Farhat Abbas.
“Jika memang apa yang disampaikan Hasnaeni tidak benar, Hasyim bisa menjawabnya. Toh nanti pembuktian bisa dalam proses hukum,” tambahnya.
Sementara itu, dilansir dari Japos, Ketua KPU Hasyim Asy’ari saat dikonfirmasi mengaku kenal dengan korban saat pendaftaran.
“Saya kenal Beliau pada saat masa pendaftaran partai, sedangkan pertemuan dan pembicaraan seputar pendaftaran partai dilakukan di kantor,” ucap Hasyim.
Menurut Hasyim, dalam pembicaraan dijelaskan tentang ketentuan dan mekanisme pendaftaran partai dan verifikasi. Pertemuan dilakukan secara terbuka dan diikuti sejumlah pengurus partai.
“Tidak benar ada janji- janji khusus dan hubungan personal yang melampaui batas kewajaran. Saya paham batas-batas kepantasan dalam pergaulan,” jelas Hasyim. (Fin)