Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi
KENDARIEKSPRES, – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan bahwa risiko perang nuklir berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Peringatan itu disampaikan Ryabkov pada Rabu, 22 Maret 2023. Dia mengatakan bahwa Moskow berada dalam konflik terbuka de-facto dengan Washington atas perang di Ukraina.
Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat, yang telah lama tegang, semakin memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Pada Februari, Moskow menarik diri dari perjanjian pengurangan senjata nuklir New START dengan Washington.
“Saya tidak ingin masuk ke dalam diskusi tentang apakah kemungkinan konflik nuklir tinggi hari ini, tetapi itu lebih tinggi dari apa pun yang kita miliki selama beberapa dekade terakhir, mari kita bicara seperti itu,” kata Ryabkov seperti dikutip kantor berita Interfax.
Ryabkov mengatakan Rusia berkomitmen untuk menjaga dunia aman dan bebas dari ancaman perang nuklir. Namun dia menambahkan bahwa keadaan tidak dapat berlanjut seperti biasa. Alasannya Moskow sekarang dalam keadaan de facto konflik terbuka dengan Amerika Serikat.
Setahun sejak invasi Ukraina, Kremlin telah berulang kali menuduh Washington berpartisipasi langsung dalam konflik dengan memasok senjata ke Kyiv. Sebaliknya, Rusia menyatakan perang sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup negara itu.
Baik Amerika Serikat maupun Rusia, yang merupakan dua kekuatan nuklir terbesar di dunia, mengatakan bahwa perang nuklir tidak akan pernah bisa dimenangkan dan tidak boleh dilawan. Namun perang Rusia Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi langsung dengan Barat. (Tempo)
REUTERS