Jika Erick Thohir jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Maka Prabowo Gagal Maju

230

KENDARIEKSPRES, – Kolumnis kondang Dahlan Iskan menulis pandangan pribadinya terkait pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI-Perjuangan pada Pilpres 2024, serta nasib Prabowo Subianto. 

Dahlan Iskan menilai, Presiden Joko Widodo yang semula abu-abu, kini jelas dukungannya, yaitu ke Ganjar Pranowo. 

Hal itu setelah Presiden Jokowi ikut hadir dalam pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden oleh Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis, Bogor pada Jumat 21 April 2023.

Semua itu fakta bahwa Jokowi sudah kembali mantap dengan Ganjar.

Tinggal Jokowi menghendaki siapa yang jadi Cawapres” kata Dahlan Iskan, dilansir catatan Harian Disway edisi, Minggu 23 April 2023.

Nah, yang jadi pertanyaan, apa isi pembicaraan Jokowi dam Ganjar selama satu pesawat dari Jakarta ke Solo. Dahlan Islan menduga, isi pembicaraan bisa saja terkait Calon Wakil Presiden yang akan dampingi Ganjar. 

“Dugaan saya: soal siapa calon wakil presiden. Salah satunya lagi: soal kelanjutan pembangunan. Dan entah apa lagi,” kata Dahlan Iskan. 

Dahlan Iskan menilai, Jokowi sangat inginkan Erick Thohir sebagai Cawapres Ganjar Pranowo. Apalagi Nahdatul Ulama (NU) juga inginkan posisi Cawapres. Sementara Erick Thohir juga bagian dari NU karena posisinya sebagai kader Anshor. 

“Ia Banser. Bersertifikat pula. Pula, ia ketua panitia satu abad NU yang menggelegar” kata Dahlan. 

“Kalau Ganjar dan Erick berpasangan, dengan dukungan penuh Jokowi dan Megawati, maka kansnya begitu besar. Apalagi sudah mulai muncul kampanye: terpilihnya Ganjar nanti sudah sama dengan Jokowi tiga periode,” sambungnya.

Dahlan lalu menilai, nasib Prabowo Subianto kini ditentukan oleh PKB. Jika PKB meninggalkan koalisi dengan Gerindra, maka Prabowo tidak dapat kendaraan. Dia menilai, PKB adalah Partainya NU yang sangat realistis. 

“Begitu melihat posisi Ganjar pasti terpilih PKB akan sekalian bergabung ke Ganjar. Kalau sampai itu terjadi maka NU bisa bulat ke Ganjar: struktural ikut Jokowi, kultural juga ikut Jokowi” kata Dahlan Iskan.

“Tapi Anda sudah tahu: politik itu sangat dinamis. Bisa saja tiba-tiba Gerindra bersatu dengan PKS dan Demokrat. Khusus untuk membangun satu kendaraan capres. Lewat kendaraan baru itu Prabowo-Anies bisa maju. Atau Anies-Prabowo. Kalau sampai itu terjadi berarti sama lagi dengan Pilpres 2019” pungkas Dahlan Iskan

Komentar Pembaca