AS Terancam Kehabisan Uang Tunai

97

KENDARI EKSPRES, – Utang negara maju Amerika Serikat (AS) terus meningkat setiap tahunnya. Menurut laporan dari The New York Times, pemerintah AS berencana untuk menambah plafon atau pagu USD 19 triliun utang nasional selama 10 tahun ke depan.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, telah mengingatkan bahwa negara adidaya ini akan kehabisan dana tunai pada tanggal 1 Juni 2023. Hal ini terjadi jika kongres gagal menaikkan atau menangguhkan plafon utang tersebut.

Diketahui, nilai total utang pemerintah AS mencapai USD 31,45 triliun pada Februari 2023. Nilai utang ini setara dengan Rp462.000 triliun.

“Mencapai pagu utang berarti pemerintah tidak dapat meminjam uang lagi. Kongres diminta bertindak sesegera mungkin untuk mengatasi batas USD 31,45 triliun,” kata Ms Yellen seperti dikutip BBC.com di Jakarta, Kamis (11/5).

Departemen Keuangan AS berencana untuk meningkatkan pinjaman hingga akhir Juni dengan nilai total sekitar USD 726 miliar. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi awal sekitar USD 449 miliar.

Para pejabat mengatakan tingginya nilai utang AS disebabkan oleh penerimaan pajak penghasilan yang lebih rendah dari perkiraan. Di sisi lain, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi imbas pandemi Covid-19 dan biaya perang.

Para ekonom setempat juga telah memperingatkan bahwa default juga dapat membuat AS menuju resesi. Kondisi ini tentu menyebabkan meningkatnya pengangguran.

“Ini juga berarti bahwa AS tidak akan dapat meminjam uang untuk membayar gaji pegawai pemerintah dan personel militer, pemeriksaan jaminan sosial atau untuk kewajiban lain, seperti pembayaran kontraktor pertahanan,” ungkap para ahli dimuat BBC. (Eramuslim-Merdeka)

Komentar Pembaca