KENDARI, – Polda Sulawesi Tenggara menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan Pilkada 2024 melalui acara silaturahmi dan Deklarasi Pilkada Damai 2024 yang berlangsung pada Rabu, 4 September 2024. Bertempat di Phinisi Ballroom Claro Hotel, acara ini menjadi sorotan penting dalam upaya menciptakan suasana damai menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Kapolda Sultra, Irjen Pol Dwi Irianto, membuka acara dengan penekanan pada pentingnya kolaborasi antara aparat keamanan dan elemen masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa. Dalam pidatonya yang bersemangat, Irjen Dwi Irianto mengajak semua elemen pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Sultra untuk bergandengan tangan. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Kami mengajak seluruh elemen pemuda dan mahasiswa untuk menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini,” katanya. Ia menambahkan, “Peran aktif OKP dan BEM sangat krusial dalam menjaga stabilitas daerah selama Pilkada.”
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk 51 rektor perguruan tinggi dan 134 anggota BEM dari berbagai penjuru Sulawesi Tenggara. Juga terlihat 72 anggota dari berbagai organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Cipayung Plus Sultra, yang secara tegas menyuarakan dukungan mereka untuk pelaksanaan Pilkada yang damai.
Ketua BEM Universitas Halu Oleo (UHO), Defrian, memberikan pandangan mendalam mengenai kompleksitas Sultra, wilayah yang dihuni lebih dari 2 juta penduduk dengan berbagai suku, budaya, dan ras, serta perbedaan wilayah antara daratan dan kepulauan. “Perbedaan ini tentu akan menjadi isu penting dalam perebutan nakhoda periode 2025–2030. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mengajak seluruh elemen pemuda dan mahasiswa untuk aktif mengawal kontestasi politik ini,” ungkapnya. “Mari kita pastikan kita memilih pemimpin terbaik bagi Sultra.”
Deklarasi Pilkada Damai yang dibacakan selama acara ini menunjukkan komitmen kuat dari kalangan pemuda untuk berperan aktif dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara 2024. Mereka berikrar untuk menjaga persatuan dan menolak segala bentuk politisasi SARA, hoaks, serta kampanye hitam yang dapat merusak stabilitas keamanan.
Poin penting dari deklarasi tersebut menegaskan dukungan terhadap netralitas TNI-Polri dan Aparatur Sipil Negara dalam menjaga stabilitas politik. “Kami mendukung penegakan hukum yang tegas demi keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar deklarasi tersebut.
Dengan acara ini, Polda Sultra menandai langkah awal komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan stabilitas selama masa Pilkada. Kapolda Sultra berharap, inisiatif ini akan mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat, serta menjamin pelaksanaan Pilkada yang aman, damai, dan demokratis di Sulawesi Tenggara. “Harapan kami, acara ini menjadi titik tolak untuk membangun Pilkada yang benar-benar damai, di mana semua elemen masyarakat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” tutup Kapolda Sultra. (Red)