Rusli Tegaskan Keberagaman Suku di Sultra Sebagai Kekuatan, Bukan untuk Dipolitisasi

148

BUTENG – Menjelang Pilkada serentak 27 November 2024, isu politisasi suku semakin mencuat dan menjadi sorotan. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Rusli, menegaskan bahwa penggunaan isu suku untuk mendongkrak elektabilitas sangat tidak etis dan merusak demokrasi.

Rusli menyampaikan dalam orasi politik kampanye terbatas pasangan calon (Paslon) ASR-Hugua di Kecamatan Lakudo, Buton Tengah, pada Selasa, 22 Oktober 2024. Ia menekankan bahwa semua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah putra daerah yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan masyarakat Sultra.

“Politisasi suku sedang marak sekarang ini. Bisa saja isu suku ditonjolkan, tetapi bukan dalam konteks negatif. Kalau bicara Sultra, kita semua adalah putra daerah,” ujar Rusli penuh semangat di hadapan para simpatisan.

Menurut Rusli, Sulawesi Tenggara lahir dari keberagaman suku yang telah lama hidup berdampingan. Tidak ada satu pun suku yang berhak mengklaim kepemilikan tunggal atas wilayah ini.

“Di Sultra, ada suku Tolaki, Buton, Muna, Moronene, Jawa, Bugis, Bali, dan masih banyak lainnya. Keberagaman ini adalah kekuatan kita, bukan untuk dipolitisasi,” tegas Rusli.

Rusli juga menekankan bahwa Paslon ASR-Hugua, yang sering dikaitkan dengan politisasi isu suku, justru telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat lintas suku di Sultra. ASR, sejak masih aktif di militer, sudah banyak membantu masyarakat melalui program-program sosial di bidang pendidikan, kesehatan, hingga keagamaan.

“Pak ASR, sejak purnatugas dari militer, terus memberikan bantuan sosial dengan anggaran pribadi. Orang tuanya juga pernah menduduki sejumlah jabatan penting di birokrasi Sultra, membuktikan dedikasi mereka untuk masyarakat,” ungkap Rusli.

Hugua, Sosok Berprestasi di Kancah Nasional

Rusli juga menyinggung calon Wakil Gubernur, Hugua, yang dikenal luas tidak hanya di Sultra tetapi juga secara nasional dan internasional. Selama dua periode menjabat Bupati Wakatobi, Hugua berhasil menorehkan berbagai pencapaian hingga dipercaya menjadi anggota DPR-RI.

“Rekam jejak ASR-Hugua jelas dan bersih. Di saat ada pemimpin lain yang memuat kasus korupsi, ASR-Hugua adalah pilihan yang tepat dan telah direstui oleh Pak Prabowo Subianto,” terang Rusli.

Ia berharap kemenangan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada Pilpres 2024 yang lalu dapat membawa dampak positif bagi Paslon ASR-Hugua.

“Kita di Buteng mencatat kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres mencapai 70 persen lebih. Harapannya, kemenangan ini bisa menular ke ASR-Hugua di Pilgub Sultra,” tambah penuh harap.

Delapan Program Unggulan ASR-Hugua

Di sisi lain, Hugua menyampaikan delapan program unggulannya yang dianggap sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat Sultra jika ia dan ASR terpilih. Menurutnya, seorang pemimpin harus mendengarkan dengan teliti dan memahami kondisi masyarakat.

“ASR dan saya membagi kampanye wilayah, saya fokus di kepulauan dan Pak ASR di daratan, agar seluruh wilayah bisa menjangkau dan kepentingan masyarakat bisa terserap,” jelas Hugua.

Kampanye terbatas di Kecamatan Lakudo ini dihadiri oleh sekitar 1.000 simpatisan dan relawan yang tampak antusias mendukung Paslon ASR-Hugua.

Dengan kehadiran yang kuat dan program-program yang sesuai dengan kebutuhan rakyat, Paslon berharap dapat merebut hati masyarakat Sulawesi Tenggara di Pilgub 2024.

Komentar Pembaca