Polda Sultra Jembatani Warga dan Mencari Titik Temu untuk Sengketa Lahan di Konawe Utara
KONAWE UTARA, – Direktorat Intelijen dan Keamanan (Ditintelkam) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengambil langkah proaktif untuk meredam potensi konflik agraria di Kabupaten Konawe Utara.
Melalui Subdit IV Ditintelkam, kepolisian menggelar silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Kecamatan Molawe pada Minggu (24/8/2025), sebagai upaya mencari solusi damai atas persoalan sengketa lahan yang kian memanas.
Isu agraria belakangan ini menjadi sorotan dan dikhawatirkan dapat memicu gesekan sosial di tengah masyarakat. Kehadiran kepolisian di Molawe diharapkan dapat menjembatani perbedaan pandangan yang muncul.
Tokoh masyarakat Kecamatan Molawe, Jumrin, mengakui bahwa masalah lahan memang sensitif dan seringkali menimbulkan polemik.
Namun, ia memastikan bahwa pihak kecamatan bersama tokoh masyarakat selalu berupaya menjadi mediator agar masalah tidak meluas.
“Terkait polemik yang bergulir, sudah ada keputusan hasil hearing DPRD Sultra berupa rekomendasi untuk menempuh jalur hukum bagi pihak yang merasa dirugikan. Kami berharap warga Kecamatan Molawe tetap rukun dan jangan sampai perbedaan pandangan membuat kita terpecah belah,” ujar Jumrin.
Senada dengan Guntur, salah seorang kepala desa di Kecamatan Molawe juga mengungkapkan bahwa persoalan ini bermula dari transaksi jual beli lahan yang dinilai tidak sesuai dengan objek yang diperjualbelikan.
“Intinya kami ingin semua berjalan baik, jangan sampai hubungan kekeluargaan terganggu. Kita di sini satu keluarga besar,” ucapnya.
Kasubdit IV Ditintelkam Polda Sultra, Kompol Andi Sofyan, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kehadiran aparat bukan untuk memihak.
Ia menjelaskan bahwa tugas kepolisian adalah memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat mendapatkan solusi yang adil dan damai. Menurutnya, persoalan agraria harus diselesaikan melalui musyawarah, jalur hukum yang tepat, serta komunikasi yang terbuka.
“Kami memahami dinamika yang ada. Karena itu, mari kita duduk bersama, mendengarkan aspirasi semua pihak, dan mencari jalan keluar tanpa menimbulkan perpecahan. Polisi hadir untuk memastikan warga tetap merasa aman, didengar, dan dilindungi,” ungkap Kompol Andi Sofyan.
Acara silaturahmi yang berlangsung tertib dan penuh keakraban itu memperkuat semangat kebersamaan antara tokoh masyarakat, aparat desa, dan kepolisian.
Semua pihak sepakat untuk menjaga kondusivitas sambil mencari solusi terbaik untuk masalah yang ada.
Langkah proaktif Ditintelkam Polda Sultra ini dinilai sebagai upaya penting untuk meredam potensi konflik.
Dengan pendekatan yang sejuk, damai, dan humanis, aparat kepolisian berupaya menjaga persatuan masyarakat serta memastikan keamanan dan ketertiban tetap terpelihara di Konawe Utara. (Red)