Formasi Paskibraka Sultra Siap Sambut Presiden Prabowo di STQH Nasional

195
Listen to this article

KENDARI, – Pematangan kesiapan seremonial pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara, terus diintesifkan.

Fokus utama panitia tertuju pada kesiapan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang akan menjadi sorotan saat Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan membuka acara pada 11 Oktober 2025 mendatang.

Titik latihan dipusatkan di pelataran eks Arena MTQ Nasional, lokasi historis yang kini menjadi saksi gemblengan 111 pelajar terpilih dari Kendari.


Latihan intensif ini telah berlangsung selama 20 hari, menunjukkan komitmen tinggi untuk menyuguhkan tampilan yang presisi.

Sekretaris Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sultra, Mustaming Hamzah, yang mewakili Ketua PPI Sultra Andi Ady Aksar, menjelaskan komposisi ketat tim yang berlatih.

Total peserta yang terlibat dalam pemusatan latihan mencapai 111 orang, terdiri dari siswa-siswi terbaik SMA dan SMK se-Kota Kendari.
Proses pelatihan dipimpin oleh tim profesional yang melibatkan lima orang pelatih dari gabungan tiga matra TNI (TNI AD, AL, AU) dan Kepolisian Daerah (Polda) Sultra.

Dukungan teknis diberikan oleh 15 orang Purna Paskibraka Indonesia (PPI) sebagai pendamping.


“Kami siapkan formasi terbaik untuk momen krusial tersebut. Secara spesifik, 28 orang akan bertugas dalam tim inti pengibaran bendera di acara pembukaan STQH,” ujar Mustaming.

Ia menekankan, lokasi latihan di pelataran eks Arena MTQ dipilih untuk memaksimalkan adaptasi tim terhadap lapangan terbuka dan atmosfer acara besar.


Latihan yang telah berjalan tiga pekan penuh ini diarahkan untuk mencapai kesempurnaan gerak.

Mustaming Hamzah secara tegas menyampaikan harapan PPI Sultra agar seluruh tim dapat menampilkan kinerja tertinggi pada hari-H.


“Harapan terbesar kami adalah tim ini dapat tampil prima, tanpa celah, dan sempurna di hadapan Presiden RI dan seluruh kafilah dari seluruh provinsi di Indonesia,” kata Mustaming.

“Kami ingin kerja keras selama 20 hari ini berbuah kebanggaan bagi Sulawesi Tenggara.” Tugas Paskibraka pada STQH Nasional, menurutnya, adalah simbol disiplin dan kesiapan daerah dalam menyambut perhelatan akbar keagamaan di Bumi Anoa. (red)


Komentar Pembaca