“Peran Digitalisasi Dalam Mendorong Peningkatan Inklusi Keuangan”
KENDARIEKSPRES.COM – Dalam rangka Akselerasi Ekosistem Keuangan dan mendukung pencapaian target Inklusi Keuangan sebesar 90% dan Literasi Keuangan sebesar 50% pada tahun 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan Seminar Edukasi Keuangan di Hotel Claro Kendari. Seminar yang bertemakan “Peran Digitalisasi dalam Mendorong Peningkatan Inklusi Keuangan” ini dibuka langsung oleh Wali Kota Kendari H. Sulkarnain K. SE., ME, Kamis (4/8).
Kegiatan seminar ini merupakan rangkaian penutup dari Expo UMKM yang telah dilaksakan pada tanggal 20 s.d 23 Juli 2022 di pelataran Eks-MTQ Kota Kendari yang berisi kegiatan business matching Industri Jasa Keuangan dan pelaku UMKM kota Kendari yang terselenggara atas kerjasama dari OJK Sulawesi Tenggara (Sultra), Bank Indonesia Sultra dan PT BPD Sultra.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kendari memastikan sangat siap untuk melayani masyarakat dengan transaksi digital. Dirinya juga menambahkan, Pemerintah Kota Kendari sudah hampir 100% aktivitas keuangannya menggunakan digitalisasi dan elektronifikasi.
“Untuk di lingkungan Pemerintah Kota Kendari, sudah cukup banyak terobosan yang dilakukan mulai dari SPPD elektronik kemudian aktivitas pelayanan perizinan sudah dilakukan oleh elektronifikasi. Sekarang kita mau ekspam dengan kerjasama OJK dan Bank Indonesia, kita coba segmen pertama segmen pelajar dan sekolah-sekolah. Kedua, kita mulai dengan rumah ibadah, lalu yang ketiga adalah UMKM. Kita akan terus memastikan program digitalisasi dan elektronifikasi transaksi keuangan di Kota Kendari bisa menjadi pilot project, sekaligus bisa memotivasi teman-teman di seluruh daerah khususnya di Sulawesi Tenggara.” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh kepada OJK Sulawesi Tenggara Arjaya Dwi Raya dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara Doni Septadijaya, bahwa digitalisasi keuangan sebagai akselari inklusi keuangan untuk merealisasikan inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024 sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
“Digitalisasi merupakan salah satu solusi untuk memperluas inklusi keuangan di masyarakat. Layanan jasa keuangan digital memiliki struktur perusahaan ramping dan model bisnis yang memungkinkan untuk memberi pinjaman dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, bisa menjangkau segmen yang sebelumnya tidak tersentuh layanan konvensiona” katanya.
Kepala OJK Sultra menambahkan. Dalam kegiatan seminar keuangan yang dilaksanakan di salah satu hotel di kota Kendari Ini menghadirkan 3 orang narasumber, masing masing dari Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Edwin Nurhadi, dengan materi terkait Peran OJK dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan,
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati dengan materi manavigasi digitalisasi pembayaran untuk inklusi ekonomi dan keuangan, dan Analis Kebijakan Ahli Madya Pendapatan Daerah Kementrian Dalam Negeri R. An An Andri Hikmat dengan materi Kebijakan dan Program Optimalisasi PDRD Melalui Implentasi ETPD.
Dalam pemaparannya dihadapan 150 perserta seminar yang terdiri dari para bupati/walikota Se-Sultra, pimpinan Industri Jasa Keuangan, dan Rektor/ pimpinan Perguruan Tinggi di sultra, Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Edwin Nurhadi menyampaikan “ketersediaan akses keuangan adalah hak bagi seluruh masyarakat Indonesia dan digitalisasi menjadi “Game Changer” untuk mewujudkan Inklusivitas keuangan tanpa batas di Indonesia.
Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati, Pandemi Covid-19 mengubah pola prilaku masyarakat dalam melakukan aktifitas ekonomi baik dari sisi konsumen maupun merchant sehingga perluasan digitalisasi utamanya di daerah merupakan sebuah proses panjang dengan tahapan proses yang sangat dinamis dan membutuh sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.
Untuk mendukung hal tersebut perlu dukungan pemerintah daerah dalam hal kebijakan agar masyarakat dapat didorong untuk terdigitalisasi dalam segala aktifitasnya, sesuai pemaparan R. An An Andri Hikmat dari Kemendagri. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis buku tabugan Simpan Pelajar (Simpel) kepada para pelajar SD, SMP dan TK yang saat ini sudah mencapai 1.125 tabungan Simpel di kota Kendari. Hal ini merupakan salah satu implementasi kegiatan hari Indonesia menabung tahun 2022 melalui kegiatan Kejar Prestasi Generasi Muda Indonesia (KREASIMUDA). (red)