Disebut Wilayahnya Tak Terdampak, Warga Desa Ulu Lalimbue Kecam Pernyataan DPC APBMI

219

UNAAHA – Warga desa Ulu Lalimbue, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe mengecam pernyataan pernyataan Sekertaris DPC Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Konawe, yang menyebut bahwa wilayah mereka tak terdampak dari perusahaan PT VDNIP.

Bahkan sejumlah emak emak di desa itu hampir menutup jalan Houling PT VDNIP, Sabtu (14/5/22) pagi hari, karena tidak terima pernyataan DPC APBMI Konawe.

Namun, amarah warga yang sempat naik pitam untuk menghadang atau menutup jalan Hauling itu berhasil dihentikan oleh Kepala Desa Ulu Lalimbue Syaifuddin.

Salah satu warga Ulu Lalimbue, Kasminah (41) mengatakan, dirinya bersama masyarakat lain telah berniat menutup jalan Houling perusahaan. Untuk membuktikan pernyataan Sekertaris DPC APBMI Konawe yang mengatakan bahwa Desa Ulu Lalimbue jauh dari perusahaan dan tidak terdampak.

“Jadi kita mau buktikan itu kata Sekretaris APBMI Konawe itu Mansur kalau kami tidak berdampak, jadi kita mau tutup saja ini jalan Hauling. Kan kami jauh, jadi kalau kami tutup tidak apa-apa,” ungkapnya.

“Kalau bukan Pak Desa kami sudah mau tutup saja, karena sudah keterlaluan mereka itu. Desa kami dibilang tidak berdampak, apa mereka buta? Kalau kami mau cerita dampak perusahaan sangat banyak, tapi karena perusahaan juga sudah memberikan banyak manfaat untuk kami tidak usah kami sebut,” katanya.

Hal yang sama juga disuarakan Sapriadi (27). Ia berharap masyarakat melalui Kades Ulu Lalimbue bisa ikut serta dalam aktifitas Pelabuhan Muara Sampara (PMS). Karena bila Kades ikut beraktifitas maka masyarakat akan ikut juga bekerja.

“Kades kami pasti akan melibatkan seluruh masyarakatnya untuk bekerja khususnya masyarakat Ulu Lalimbue yang belum terkafer dengan perusahaan seperti saya. Dan yang seperti saya masih banyak dan itu bisa bekerja jika Kades kami bisa ikut beraktifitas di PMS,” harapnya.

Sementara itu Kepala Desa Ulu Lalimbue, Saifuddin yang ditemui usai mengumpulkan masyarakatnya yang akan menutup jalan, mengatakan kepada pihak APBMI untuk tidak bicara sembarang. Jangan sampai luka lama masyarakat diawal berdirinya perusahaan bisa kembali diungkit.

“Jangan asal ngomong lah, jangan sampai saya jelaskan lagi apa pengorbanan masyarakat Ulu Lalimbue diawal berdirinya perusahaan hingga hari ini. Tapi tidak usah, karena perusahaan juga telah banyak merubah hidup masyarakat dan jangan sampai hubungan baik PT VDNIP dengan masyarakat rusak karena omongan Oknum-okum yang tidak bertanggungjawab,” katanya.

Saifuddin juga mengatakan bahwa diawal berdirinya perusahaan itu, ada komitmen perusahaan dengan masyarakat Ulu Lalimbue, yaitu memudahkan pembebasan lahan. Dengan komitmen perusahaan akan memberikan ruang masyarakat untuk berperan aktif dalam aktifitas perusahaan.

“Kalau mereka sadar tanpa peran aktif kami diawal pembangunan awal mungkin mereka tidak bisa menikmati bongkar muat di Pelabuhan. Jadi jangan salahkan kami bila tersinggung dengan omongan APBMI Konawe tentang Desa kami yang jauh dan tidak berdampak,” katanya.

Ayah tiga anak juga menambahkan jangan karena kepentingan penunjukan penambahan Koordinator PBM, DPC APBMI Konawe menghalalkan segala cara. Yang tidak layak dikasih layak dan yang layak tidak dianggap layak.

“Janganlah memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan pribadi dan kelompok kalian saja, ingat ada yang lebih berhak dan kami yakini. Kenapa kami juga layak menjadi Koordinator PBM karena sudah menjadi komitmen perusahaan dan itu amanah perusahaan untuk memanfaatkan masyarakat sekitar, hanya saja ada oknum yang seakan menutup mata dan jangan sampai menggugurkan niat baik perusahaan,” katanya.

“Dan jangan salahkan masyarakat saya jika kembali melakukan aksi yang sama, bila kami masyarakat Desa Ulu Lalimbue tidak dilibatkan di PMS.” tutupnya. (ms)

Komentar Pembaca